Tuesday, December 04, 2018

7 MACAM KELAS KATA

Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa kata,tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis katanya. Berikut adalah macam-macam kelas kata:

1. Kata Benda (Nomina)
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada bentuk suatu benda. Bentuk benda dapat bersifat abstrak ataupun konkret. Simbol di KBBI "n".

2. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Simbol di KBBI "v".

3. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Selain itu, kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. Simbol di KBBI "a".

4. Kata Ganti (Pronomina)
Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Simbol di KBBI "pron".

5. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan, bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat, misalnya sangat, lebih, tidak. Simbol di KBBI "adv".

6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, dan urutan sesuatu yang dibendakan. Simbol di KBBI "n".

7. Kata Tugas
Kata tugas merupakan kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan bentuk, seperti kata dengan, telah, dan, tetapi. Namun, ada sebagian yang dapat mengalami perubahan golongan kata, tetapi jumlahnya sangat terbatas, seperti kata tidak dan kata sudah. Meskipun demikian, kedua kata tersebut dapat mengalami perubahan menjadi menidakkan dan menyudahkan.

Monday, December 03, 2018

SERAPAN ISTILAH

Ceritanya mau koleksi  serapan istilah "zaman now", berarti tulisan ini harus diperbaharui terus ..., semoga narablognya gak ninggalin rumah mulu ....

Serapan istilah Teknologi Informasi dan Komputer:
Mouse = Tetikus
Online = Daring (dalam jaringan)
Offline = Luring (luar jaringan)
Browser = Peramban
Page = Laman
Copy Paste = Salin Tempel
Add Ons = Pengaya
Load = Muat
Download = Unduh bukan ‘donlot’
Upload = Unggah bukan ‘uplot’
Wireless = Nirkabel
Timeline = Linimasa
Link = Tautan
Hyperlink = Pranala
Hot Spot = Area Bersinyal
Wifi =Jaringan Nirkabel
Interface = Tampilan

5 HAL DALAM MEMBUAT DAFTAR VERTIKAL (NUMBERED LIST DAN/ATAU BULLET LIST)

Ms Office 2010

Membuat tulisan di aplikasi Microsoft Office, kemudian di dalamnya ada daftar vertikal kadang membuat bingung. Ada tiga jenis pilihan utama, yaitu bulleted list, numbered list, dan multilevel list. Apaan sih ini diberi pilihan banyak begini? Apakah sesuai kreativitas masing-masing pengguna atau memang ada aturan tertentu? Ternyata memilih bulleted list, numbered list, dan multilevel list, ada aturannya. Bukan sekadar bagus-bagusan saja, mau yang nomor, yang butir, atau yang beranak-pinak ada fungsinya masing-masing.

Nah ini dia, ini adalah copy paste (salin tempel (?)) dari cuitan akun twitter Uda @ivanlanin, sila disimak.
Lima hal yang perlu diperhatikan saat membuat daftar vertikal:
1. Butir atau nomor (bulleted list atau numbered list)
2. Tanda baca di akhir kalimat pembuka
3. Kapitalisasi butir
4. Tanda baca di akhir butir
5. Paralelisme

Contoh:
Penggunaan Tanda Baca pada Daftar Vertikal

Berikut rincian penjelasannya:
  1. Jika urutan butir penting, gunakan daftar bernomor (numbered list). Jika tidak, gunakan daftar berbutir (bulleted list). Ketika memakai daftar berbutir, butir bisa diurutkan berdasarkan abjad atau metode lain yang dianggap logis oleh penulis.
  2. Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, jangan berikan tanda baca titik dua di akhir kalimat pembuka. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah pemberian titik dua setelah "antara lain" atau "yaitu".
  3. a Jika kalimat pembuka kalimat lengkap, butir yang berupa kalimat diawali huruf kapital, sedangkan yang bukan kalimat lengkap bisa diawali huruf kapital atau tidak asal konsisten.
    b Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, tiap butir tidak perlu diawali huruf kapital.
  4. a Jika kalimat pembuka kalimat lengkap, akhiri butir yang berupa kalimat dengan titik. b Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, berikan koma (untuk kata), titik koma (untuk frasa), atau titik (butir terakhir) pada akhir tiap butir.
  5. Gunakan konstruksi yang paralel (setara) pada tiap butir, misalnya semuanya kata benda atau semuanya kata kerja.

Catatan:
Penulisan dan/atau pada judul tulisan ini mengandung arti 'numbered list dan bullet list atau numbered list atau bullet list'. (iseng ... 😂)